RE: Jati Dipupuk Jadi Bongsor
Saya menanam belasan jati hutan. Apakah pemberian pupuk kotoran sapi dapat membuat tanaman jati menjadi cepat besar?
Ridwan, Gunungkidul, Yogyakarta
Riap tumbuh jati hutan yang ditanam masyarakat biasanya rendah, berkisar 1-2 cm/tahun. Hal itu disebabkan karena pemeliharaan tanaman seadanya. Pemberian pupuk kandang seperti sapi hanya dilakukan di awal penanaman bibit. Selanjutnya, perawatan dan pemeliharaan seperti penyiangan dan pemberian pupuk susulan seringkali diabaikan. Padahal, tanaman jati perlu unsur fosfor, misalnya, untuk mempercepat riap tumbuh. Tanpa unsur tersebut, daun tumbuh dan rontok, diikuti pembesaran ukuran batang yang amat lambat.
Tanaman jati akan mengalami masa berhenti untuk tumbuh ketika musim kemarau. Saat itu tanaman akan meranggas dengan merontokkan dedaunan untuk mengurangi laju penguapan. Dampaknya pembesaran batang melambat. Begitu hujan turun, pohon kembali bertunas. Pada kondisi itu sebetulnya tanaman memerlukan nutrisi untuk menumbuhkan daun sehingga dianjurkan untuk memupuk pada akhir kemarau.
Pemupukan dapat memakai kotoran sapi yang tergolong pupuk organik yang memiliki aneka kandungan unsur lengkap seperti kalium, fosfor, nitrogen, dan unsur karbon organik, meskipun seluruhnya berkadar rendah. Sebab itu pekebun perlu melakukan pemupukan susulan secara rutin. Dosis pemupukan cukup 8-10 kg per tanaman setiap 6 bulan. Dengan begitu tanaman subur dan dan batang cepat besar alias bongsor.
Pemberian pupuk kandang juga memperbaiki sifat granulasi tanah lantaran pupuk kandang memiliki mikrob bermanfaat serta tinggi kandungan haranya. Sebagian mikrob tersebut dapat menghasilkan hormon pertumbuhan sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan begitu melalui pemupukan rutin, pekebun sudah memperoleh manfaat ganda yang membuat jati hutan tumbuh lebih cepat besar.