Balai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian (BB Alsintan) di Serpong, Tangerang, Provinsi Banten sudah menciptakan mesin perontok polong kacang tanah. Mesin berukuran 170 cm x 80 cm x 150 cm tersebut mampu merontokkan 300 kg/jam polong kacang tanah dengan persentase kerusakkan polong, 1,3-1,5%. Kecepatan merontokkan itu tidak lepas dari kinerja silinder perontok yang berkecepatan 300 rpm (rotasi per menit).

Kecepatan merontokkan kacang tanah menjadi proses penting dalam pascapanen karena apabila terlambat, polong dapat bercendawan. Harap mafhum kadar air polong kacang cukup besar mencapai 55-60%. Cendawan tersebut Aspergillus flavus dapat membentuk racun aflatoksin yang berbahaya bagi kesehatan bila masuk ke dalam tubuh.

Pemakaian mesin perontok itu cukup mudah. Pekerja tinggal memasukkan dompolan polong kacang tanah. Putaran silinder perontok itu membuat polong terpisah dari tangkai dan keluar dari bagian bawah mesin. Selain merontokkan, mesin itu sekaligus membersihkan polong kacang dari tanah sehingga diperoleh hasil akhir polong kacang yang bersih.