Minyak pala berkualitas tinggi memiliki ciri jernih dengan aroma khas pala dan berkadar miristisin di atas 13%. Kadar miristisin itu menjadi salah satu patokan dalam perdagangan minyak pala

Kualitas minyak pala tergantung dari beberapa faktor seperti jenis pala, kondisi lingkungan budidaya, umur panen, dan teknik penyulingan. Seluruh faktor itu berdampak terhadap kadar miristisin.

Jenis pala dari Tanahdatar (Sumatera Barat), Tapaktuan (Nanggroe Aceh Darusallam), Sangihe dan Airmadidi (Sulawesi Utara), dan Maluku, merupakan bahan baku terbaik untuk minyak pala. Jenis pala dari daerah-daerah itu memiliki kadar miristisin di atas 10%. Sentra lain seperti di Bogor, Jawa Barat, jenis palanya hanya memiliki kadar miristisin 3-5%.

Daerah penghasil pala terbaik itu umumnya berada di daerah dengan iklim basah dan ketinggian kurang dari 700 m dpl. Suhu udara berkisar 25-30 derajat Celcius dengan kelembapan di atas 80%, penyinaran matahari 50-65%, dan memiliki jenis tanah latosol dan andosol.

Metode penyulingan untuk menghasilkan minyak pala berkualitas tinggi dilakukan dengan cara penguapan langsung memakai ketel berbahan stainless steel agar diperoleh minyak pala jernih yang tidak mengandung besi.