Permintaan pisang untuk aneka kebutuhan cukup besar. Pasar modern dan tradisional, misalnya, membutuhkan beragam jenis pisang segar seperti pisang ambon, raja bulu, tanduk, raja sereh, dan kepok. Pun jenis pisang lain seperti pisang mas serta barangan. Volume permintaan masing-masing pasar itu bervariasi, rata-rata mencapai 1-3 ton/hari/pasar.

Sayang, sejauh ini pisang-pisang tersebut sulit diperoleh yang berkualitas tinggi lantaran jenis-jenis itu belum dikebunkan khusus seperti pisang cavendish yang berpenampilan mulus serta kulit kuning cerah. Pisang cavendish dikebunkan antara lain oleh PT Nusantara Tropical Fruits (NTF) di Lampung Tengah dan PT Sewu Segar Nusantara di Provinsi Banten.

Fluktuasi mutu pisang dari Indonesia yang menempati peringkat ke-5 produsen pisang dunia dengan produksi mencapai 4-juta ton/tahun itu lantaran pisang-pisang itu berasal dari kebun-kebun rakyat yang tidak diusahakan dengan standar mutu tertentu. Padahal, semua jenis pisang itu sejatinya dapat diperlakukan seperti pisang cavendish dengan penampilan mulus yang otomatis membuat harganya tinggi.

Beragam industri juga menyerap jumlah besar pisang seperti industri roti serta keripik pisang. Khusus industri roti menyukai jenis pisang raja dan pisang tanduk. Keripik? Sekadar gambaran, salah satu sentra pengolahan keripik pisang, yakni Lampung membutuhkan hingga 2.500-3.000 ton/tahun. Yang diperlukan antara lain jenis pisang ambon, kepok, serta tanduk.