Atasi Hama Tanaman Kedelai
Saya pekebun kedelai yang memiliki masalah. Saat polong tanaman kedelai terbentuk, banyak polong itu kosong. Apa penyebabnya dan cara menanggulanginya?
Sukirto, Probolinggo, Jawa Timur
Dari gejala yang disampaikan kemungkinan besar tanaman kedelai itu terserang kutu aphis Aphis sp. Kutu berwarna hitam yang dewasa berukuran 1-1,5 mm itu menyerang tanaman di awal pertumbuhan, masa pembungaan, dan saat tanaman membentuk polong. Tanaman terserang memperlihatkan gejala layu, daun mengerdil, dan banyak polong kopong alias tidak berisi.
Pengendalian kutu aphis yang juga menularkan virus SMV (Soybean Mosaik Virus) dilakukan dengan menanam tanaman kedelai tepat waktu, sehabis penanaman padi, misalnya. Hindari pula menanam tanaman kedelai secara bersamaan dengan komoditas pertanian lain seperti terung, kapas, dan kacang-kacangan. Secara berkala lakukan penyemprotan insektisida racun kontak berbahan aktif lamda sihalotrin pada permukaan daun atas dan bawah sesuai dosis anjuran.
Selain kutu aphis, terdapat beberapa hama lain yang patut diwaspadai pekebun kedelai.
1. Kepik hijau
Hama berwarna hitam dengan bintik-bintik putih itu senang meletakkan telur di bawah permukaan daun. Kepik Nezara viridula itu saat pagi hari berada di atas daun, tapi ketika siang hari, ia akan turun ke polong, lantas memakannya, setelah itu bertelur. Tanaman terserang kepik hijau, polong dan bijinya mengempis lalu kering. Selain itu, biji bagian dalam atau kulit polong akan berbintik cokelat. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif klorpirifos.
2. Kumbang kedelai
Kumbang kedelai Phaedonia inclusa gemar menyukai memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh bagian tanaman. Persentase kerusakan pada daun mencapai 15%. Pengendalian hama berwarna hitam dengan garis kuning itu dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif diazinon.
3. Ulat polong
Ulat polong Etiela zinchenella yang berasal dari kupu-kupu itu menyukai polong muda. Tanda serangan ulat polong pada tanaman terlihat dengan adanya lubang kecil di buah. Sewaktu buah masih hijau dan warna polong bagian luar berubah, di dalam polong pasti terdapat ulat. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif klorpirifos.
4. Lalat kacang
Hama Ophiomyia phaseoli ini menyerang tanaman muda yang berumur 4-14 hari pascatanam. Gejalanya, muncul bintik-bintik putih di keping biji, daun pertama, atau daun kedua. Bintik itu bekas tusukan alat peletak telur dari lalat. Gejala lain, terdapat liang berupa alur atau garis melengkung cokelat, tanda bekas gerekan larva.
Serangan pada tanaman di atas umur 10 hari berefek tanaman kerdil dan daun menjadi kekuningan. Penanggulangan dapat dilakukan dengan melakukan rotasi penanaman bersama jenis tanaman bukan inang hama seperti kacang hijau, kacang jogo, kacang aci, kacang tunggak, kacang hiris, bedog, dan orok-orok. Penanggulangan kimia dengan membenamkan insektisida berbentuk granular atau butiran berbahan aktif karbofuran di tanah sebelum benih ditanam. Berikutnya tutup tanah memakai jerami. Satu pekan kemudian lakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif monokrotofos.
5. Ulat Grayak
Ulat grayak Spodoptera litura memakan daun tanaman. Serangan hama yang berasal dari kupu-kupu abu-abu itu terjadi mendadak dan masif. Penanggulangan dilakukan dengan membersihkan lingkungan penanaman dari gulma yang terdapat tanaman inang serta melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif klorpirifos.