Bentonit Untuk Minyak Nilam
Saya memproduksi minyak nilam, tapi hasil minyak hitam kecokelatan. Bagaimana cara mengatasinya?
Bagus Rafi, Puwokerto, Jawa Tengah
Minyak nilam berwarna hitam kecokelatan menandakan minyak berkualitas rendah. Penyebabnya antara lain pemakaian alat suling tradisional yang memakai tangki bekas drum minyak. Ion logam seperti magnesium, besi, mangan, timbal, dan seng dari alat suling tersebut mengotori minyak yang diproduksi.
Minyak nilam bermutu rendah itu masih bisa diselamatkan dengan 2 teknik pemurnian, yakni kimia dan fisika. Secara kimia yang paling cepat dan murah dengan mengadsorpsi alias menyerap logam pengotor dengan adsorban seperti bentonit, arang aktif, dan zeolit. Sedangkan secara fisika dapat dilakukan redestilasi atau penyulingan ulang.
Bentonit mampu menyerap logam seperti timbal, seng, dan besi lebih baik ketimbang arang aktif dan zeolit. Riset memperlihatkan pemakaian bentonit mampu membuat kejernihan minyak asiri mencapai 75,58%, sedangkan arang aktif hanya 2,7%. Wajar hingga saat ini bentonit populer di kalangan penyuling. Secara fisik warna minyak yang dimurnikan memakai bentonit menjadi cokelat muda, sedangkan dengan arang aktif tetap hitam.
Pemakaian bentonit tidak boleh sembarangan. Dosis pemakaiannya sesuai jenis minyak asiri. Pemurnian minyak nilam misalnya, memerlukan 7-10% bentonit. Artinya, untuk memurnikan 10 kg minyak nilam gunakan 0,7 kg bentonit. Untuk minyak asiri akarwangi dan minyak asiri kenanga cukup 2-3% bentonit.