Buah Ara Tanaman Purba

Dapatkah Bebeja.com memberikan informasi berkaitan dengan buah ara?

Suciwati, Samarinda, Kalimantan Timur

Tambahkan komentar
  • 1 Answer(s)

    Buah ara, kerabat beringin sesungguhnya merupakan tanaman purba. Tinggi pohon ara rata-rata 3-4 m, meski mampu mencapai 8 m. Batangnya abu-abu, bergetah dan dapat diekstrak menjadi enzim fisin.

    Percabangan ara khas, muncul dari permukaan tanah sehingga seluruh batang tidak terlihat dari kejauhan. Bila ingin melihat batang mesti terlebih dahulu menyibak dedaunan. Bentuk daunnya menyerupai jantung, ujung meruncing, dan berbulu. Pada umur 3 tahun, pohon ara belajar berbuah. Buahnya bergerombol, 10-20 buah dalam sebuah tandan. Buah yang kaya kalsium, fosfor, dan zat besi itu lezat disantap. Tekstur daging lembut dan biji kecil-kecil.

    Pohon ara juga memiliki khasiat obat. Di Pulau Madura, daun pohon ara Ficus glomerata dipakai untuk mengobati keracunan kecubung. Rebusan daun dan buah untuk mengobati murus. Jenis ara lain yang populer adalah luwing Ficus hispida. Ketinggian pohon mencapai 10 m. Buahnya dimakan setelah masak. Namun, lantaran menyebabkan pusing jarang penduduk yang memetik. Oleh karena itu buah dibiarkan kering di tandan.

    Namun, masyarakat Tiongkok memanfaatkan buahnya sebagai bahan manisan. Oleh anak-anak di pedesaan di Jawa Tengah, buah luwing seringkali dijadikan roda pada mainan mobil-mobilan. Selain sebagai pakan ternak, daun juga berkhasiat obat. Seduhan daunnya diminum perempuan usai melahirkan.

    Pohon ara dapat diperbanyak dengan biji. Selain biji, perbanyakan anggota famili Moraceae itu dapat dilakukan dengan mencangkok. Yang diperbanyak dengan biji lebih lambat berbuah, 6 tahun, tapi dengan cangkok 3 tahun berbuah.

    Admin Editor Answered on 26/12/2014.
    Tambahkan komentar

    Your Answer

    Dengan menjawab pertanyaan, Anda setuju dengan privacy policy and terms of service.