Jenis Kerapu Budidaya
Saya ingin menanyakan, apa jenis-jenis kerapu yang dapat dibudidaya di keramba jaring apung (KJA)?
Fahri, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan
Indonesia tercatat memiliki sekitar 46 jenis kerapu. Seluruh ikan anggota keluarga Serranidae itu kaya kandungan protein yang diperlukan tubuh seperti Eicosapentaenoat Acid (EPA) dan Deicosahencanoic Acid (DHA). Menurut Prof Dr Asikin Djamali, pemerhati sumberdaya ikan dan lingkungan laut, dari sejumlah kerapu itu hanya beberapa jenis yang layak dibudidaya karena memiliki nilai ekonomis tinggi seperti kerapu tikus atau bebek, kerapu macan, dan kerapu lumpur. Selain ketiga jenis itu masih terdapat kerapu lain yang potensial dibudidayakan.
1. Kerapu Kertang
Kerapu kertang Epinephelus lanceolatus yang dewasa mampu mencapai panjang tubuh 3 m itu memiliki beberapa kelebihan seperti adaptif dan lebih tahan penyakit. Giant grouper-sebutan kertang di Inggris-memiliki rentang hidup di salinitas 5-33 ppt, kerapu lain 31-34 ppt. Laju pertumbuhan kertang tergolong cepat, untuk mencapai ukuran 5-7 cm misalnya, butuh waktu 25-35 hari. Di Indonesia kerapu kertang tersebar di perairan di Padang, Bengkulu, Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Bawean, Flores, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
2. Kerapu Sunu
Kerapu sunu Plectropomus leopardus yang memiliki corak merah atau cokelat kehijauan totol biru itu dapat mencapai panjang tubuh 1,2 m. Di bandingkan kerapu kertang, harga kerapu sunu lebih mahal mencapai Rp300.000/kg. Kerapu sunu yang dapat mencapai bobot 9 kg/ekor itu tersebar di perairan di Padang, Bengkulu, Teluk Banten, Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Bawean, Sulawesi Utara, Kepulauan Sangir, Ternate, Bacan, Ambon, Banda, Kepulauan Kei, dan Flores.
3. Kerapu Lodi
Kerapu lodi Plectropomus maculatus memiliki sosok fisik mirip kerapu sunu, tetapi totol biru lebih jarang. Kerapu lodi mampu mencapai panjang tubuh 70 cm dengan bobot 6 kg/ekor. Harga kerapu lodi sama seperti kerapu sunu. Kerapu lodi tersebar di perairan di Padang, Nias, Sibolga, Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Sulawesi Selatan, Teluk Banten, Halmahera, dan Ternate.
4. Kerapu Malabar
Kerapu malabar Epinephelus malabaricus memiliki sosok seperti kerapu lumpur Epinephelus coioides. Tubuhnya memanjang dan gilik dengan warna dasar abu-abu muda dan bintik-bintik di tubuh. Bedanya, bintik malabar hitam dan ukurannya lebih kecil. Kerapu malabar yang dapat mencapai panjang 1,1 m dengan bobot 25 kg/ekor itu tersebar di perairan karang, muara, mangrove, dan perairan berlumpur di Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Bawean, Padang, Bengkulu, Nias, Aceh, dan Sumatera Utara.
5. Kerapu Batu
Kerapu batu Cephalopholis boenack hidup di sela-sela karang mati hingga kedalaman 30 m. Tubuhnya berwarna dasar cokelat dengan pita-pita vertikal hitam pucat. Kerapu batu berukuran tubuh relatif kecil, sekitar 22 cm. Di Indonesia, kerapu batu tersebar di perairan di pantai barat Sumatera, Bangka, Belitung, Kalimantan Timur, Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Pulau Buru, dan Ambon.