Memilih Bakalan Burung Berkicau
Bagaimana memilih bakalan burung berkicau berkualitas?
Sangidi, Mojokerto, Jawa Timur
Terdapat 3 kiat untuk memperoleh bakalan burung berkicau berkualitas, yakni sabar, memperhatikan fisik dan tingkah laku si burung, dan bila mungkin mendengarkan kicauannya. Sejatinya saat ini terdapat 7 burung berkicau yang disukai pehobi seperti anis merah, murai batu, branjangan, lovebird, prenjak, kacer, dan cucakrawa.
Langkah pertama mendapat bakalan burung berkualitas tentunya dengan membeli dari penangkar burung trah juara atau memiliki ring berprestasi. Namun penangkar seperti itu biasanya mematok harga bakalan tinggi. Bila tidak, burung berkicau itu dapat dibeli dari para penjual burung. Yang pertamakali perlu dilakukan dalam memilih bakalan adalah melihat kondisi fisik lantaran bakalan biasanya belum berkicau.
Penampilan fisik juga indikator kesehatan burung. Burung dianggap sehat bila berbulu mengkilap dan tidak kusam. Matanya cerah dan bersih. Gerakannya gesit dan tangkas. Tubuhnya kokoh serta tidak terlihat tulang iganya. Bulu burung di sekitar lubang kotoran perlu diperiksa. Andai kotor, pertanda burung sakit pencernaan.
Periksa pula bulu yang ada di bagian bawah. Pegang burung dengan kepala menghadap ke atas. Tiup bulu dadanya. Kalau tulang dada menonjol, berarti burung kurus. Kalau warna kulit kemerahan, burung itu sedang sakit. Jika bulu-bulu itu secara keseluruhan tampak meregang, tidak bersatu, dan rapi, tandanya sakit dan kemungkinan besar akan mati. Janganlah membeli burung seperti itu.
Amati pula gerakan burung. Bila burung pilihan terlihat aktif bergerak, tandanya burung itu sehat. Jangan pilih burung yang cuma bertengger sambil menutup mata. Perhatikan pula kaki burung. Jangan memilih burung yang jari kaki dan kukunya terluka. Luka itu umumnya terjadi di bagian bawah, antara jari dan pangkal kuku. Luka itu sulit disembuhkan, terlebih bila kukunya patah, terlepas, atau terjadi pendarahan.