Pemakaian Listrik Hidroponik
Apakah pemakaian listrik mutlak diperlukan untuk budidaya hidroponik? Mohon penjelasannya.
Fitriani, Bandung, Jawa Barat
Pemakaian listrik pada budidaya hidroponik tergantung dari teknik budidaya yang dipakai. Contoh hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) yang memerlukan listrik untuk memompa dan mengalirkan nutrisi dari bak nutrisi ke seluruh jaringan sistem hidroponik itu.
Pakar hidroponik di Jakarta, Ir Yos Sutiyoso, mengungkapkan, tanaman pada sistem NFT dapat bertahan hidup meski listrik mati selama 2 jam. Namun bila di atas 2 jam, tanaman akan mati. Sebab itu pada hidroponik sistem NFT, listrik harus siap selama 24 jam.
Bagaimana bila lokasi budidaya berada di daerah yang sering mengalami pemadaman listrik? Yos Sutiyoso menyarankan memakai teknik budidaya hidroponik yang minim listrik seperti wick system (sistem sumbu), substrat, dan rakit apung. Ketiga sistem tersebut tidak membutuhkan listrik selama 24 jam. Pada sistem sumbu, misalnya, listrik hanya diperlukan saat mengaduk air supaya nutrisi dan oksigen dapat bersirkulasi. Pengadukan tersebut sebetulnya bisa dilakukan manual, menggunakan tangan sehingga tanpa listrik sama sekali.
Pada hidroponik substrat, penggunaan listrik hanya dilakukan saat penyiraman. Sehari bisa tiga kali penyiraman dengan durasi sekitar 30 menit atau menyesuaikan dengan media tanam, iklim, dan kondisi tanaman. Semakin besar tanaman atau saat cuaca panas, intensitas penyiraman menjadi lebih tinggi.