Sarang Sriti Jadi Sarang Walet
Saya tertarik mengembangkan walet. Yang ingin ditanyakan.
1. Bagaimana cara mengubah sarang sriti menjadi sarang walet?
2. Apa perbedaan sarang sriti dan sarang walet?
3. Bagaimana menentukan kualitas sarang walet?
Hendra Maulana, Banjarmasin
Teknik mengubah sarang sriti menjadi sarang walet dilakukan dengan putar telur. Setiap kali sarang sriti berisi telur langsung diganti dengan telur walet. Telur yang ditukar sebaiknya berumur sama agar sriti tidak merasa dibohongi. Di rumah sriti yang belum banyak walet, keberhasilan penetasan 10%. Namun, begitu populasi walet mencapai 100-150 sarang, sukses penetasan mencapai 30%.
Pergantian telur harus sesering mungkin karena populasi terlalu sedikit menyebabkan walet merasa tidak aman di antara koloni sriti. Ruangan sebaiknya dibuat lebih gelap agar anak walet betah dan sriti yang suka kondisi terang pindah ke tempat lain.
Sarang sriti dibangun dari material seperti daun cemara, rumput, dan lumut laut yang direkatkan oleh air liur burung, sedangkan sarang walet murni terbuat dari liur walet. Ada dua kriteria untuk menentukan kualitas sarang walet. Yang pertama bentuk sarang. Sarang utuh seperti balkon, tidak pecah, dan punggung mulus bernilai jual tinggi. Bentuk sarang sempurna seperti itu dihasilkan dari rumah walet yang memiliki kelembapan 80-90% dan dipanen tepat waktu.
Bila kelembapan terlalu tinggi, sarang akan lembek dan berjamur. Sebaliknya bila udara terlalu kering, sarang rapuh dan mudah remuk. Selanjutnya warna sarang. Warna asli sarang walet putih. Namun, warna itu dapat berubah menjadi kekuningan hingga merah darah apabila sirkulasi udara di dalam rumah walet tidak optimal. Penyebab perubahan warna itu antara lain udara terlalu basah sehingga sarang akan berjamur, kusam, dan berwarna kecokelatan.