RE: Pakan Alami Cupang Hias
Apa saja pakan alami cupang hias? Bagaimana cara memberinya?
Novi, Jakarta Barat
Pakan cupang hias terdiri atas pakan pelet dan alami. Namun, cupang yang diberi pakan alami menunjukkan performa lebih baik: lincah dan berstamina prima. Pakan alami cupang hias terdiri dari kutu air, jentik nyamuk atau cuk, dan aneka cacing seperti cacing sutera, cacing darah, serta cacing rambut.
Pakan alami kutu air diberikan memakai botol bekas air mineral yang diberi selang. Caranya, masukkan kutu air ke dalam botol, lalu semprotkan ke dalam akuarium. Jika menggunakan kutu air beku, berikan dengan cara mencuil. Pakan kutu air diberikan 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari, serta tidak boleh berlebihan supaya tidak tersisa yang dapat menurunkan kualitas air.
Pakan alami jentik nyamuk alias cuk diberikan sebagai pakan selingan setiap 2 hari. Namun syaratnya cupang hias yang diberi pakan cuk sudah berumur minimal 1,5 bulan supaya ia dapat menelan cuk yang sesuai dengan ukuran mulutnya.
Jentik nyamuk dapat diperoleh dari selokan dan kolam dan biasanya masih bercampur dengan kotoran sehingga mesti dibersihkan. Caranya, masukkan cuk ke air yang sudah dicampur es sehingga cuk pingsan dan tidak bergerak-gerak. Cuk akan mengendap di dasar, sedangkan kotoran lain mengambang. Gunakan saringan halus untuk memisahkan cuk, lalu masukkan ke dalam wadah berukuran 5 liter air yang telah diberi 0,5 tetes kalium permanganat.
Setelah cuk “sadar”, bilas dengan air berkali-kali sampai benar-benar bersih dari sisa kotoran, lalu berikan kepada cupang. Nah bila cuk sulit diperoleh, dapat memakai cacing sutera, cacing rambut, maupun cacing darah. Pemberian cacing cukup 2 jumput jari tangan, 2 kali sehari. Hindari pemberian cacing berlebihan karena dapat menyebabkan cupang hias kembung.