RE: Penyerbukan Pada Pohon Kurma
Saya tertarik menanam pohon kurma di pekarangan. Apakah pohon kurma yang ditanam itu perlu sepasang, yakni berkelamin jantan dan betina supaya tanaman tersebut berbuah? Mohon penjelasannya.
Fitriyah, Cilacap, Jawa Tengah
Pohon kurma Phoenix dactylifera identik dibudidaya di negara Asia Barat, antara lain Arab Saudi dan Iran. Padahal faktanya saat ini banyak pohon-pohon kurma tumbuh subur dengan produksi tinggi di daerah tropis seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Pohon-pohon itu bahkan berbuah tanpa mendapat perlakuan khusus. Pohon kurma yang adaptif tersebut tetap berbuah.
Sejatinya pohon kurma memerlukan penyerbukan alami agar dapat berbuah. Sebab itu pada umumnya pohon kurma ditanam dalam populasi cukup besar atau lebih dari satu pohon lantaran di dalamnya perlu terdapat pohon kurma jantan dan betina. Di tanahair, sesungguhnya kurma sudah lama ada hanya ditanam tunggal sebagai tanaman hias semata.
Pohon kurma betina memang dapat berbuah tanpa penyerbukan. Meski demikian produksi buah dari pohon tanpa penyerbukan tersebut sedikit, ukuran buah kecil, bahkan nyaris tanpa biji. Upaya penyerbukan bantuan dengan membawa membawa serbuk sari pada putik pohon lain yang siap dibuahi dapat dilakukan. Bila penyerbukan itu berhasil, buah bakal muncul setelah 2-3 bulan.
Tren menanam pohon kurma yang saat ini terjadi beralasan. Selain unsur baru bahwa pohon kurma bisa dibudidaya di daerah tropis, ia juga tergolong mudah dibudidaya dan memiliki masa simpan buah panjang pascapanen. Masih terkait budidaya, pohon kurma tidak perlu perawatan khusus. Yang cukup dilakukan pekebun hanya membenamkan rutin 3-5 kg pupuk kandang per pohon saban 3-4 bulan. Berikutnya adalah rajin menyiangi gulma untuk mencegah perebutan hara.