Budidaya Tomat Berkualitas

Bagaimana cara supaya produksi tomat tinggi, stabil, dan berkualitas setiap kali panen? Mohon penjelasannya.

Warsita, Bandung, Jawa Barat

Warsita Default Asked on 05/02/2017 in Hortikultura.
Tambahkan komentar
  • 1 Answer(s)

    Produksi tomat tinggi dan stabil memang menjadi dambaan pekebun. Sejatinya kunci produksi tinggi dan stabil dari Solanum lycopersicum tersebut adalah pemakaian benih unggul, tepat pemupukan serta pemakaian pestisida.

    Tomat disebut berproduksi tinggi bila dari setiap tanaman bisa dipetik setidaknya 2 kg/panen. Harap mafhum di luar budidaya intensif produktivitas per tanaman berkisar 1,4-1,6 kg. Itu pun dengan kualitas bagus rata-rata 40%. Berbeda bila menerapkan kunci sukses tadi yang bisa menghasilkan mutu tomat tinggi di atas 75%. Mutu tinggi itu dapat terlihat dari bobot buah rata-rata di atas 100 gram serta warna merah tua dan kekerasan buah yang pas.

    Benih unggul memang menjadi penting lantaran memiliki berbagai karakteristik yang menguntungkan, seperti cepat tumbuh dan ketahana terhadap penyakit. Produsen penyedia benih unggul di tanahair sudah banyak, tinggal memilih sesuai pasar yang Anda inginkan.

    Selanjutnya pemupukan. Pupuk dasar mutlak diperlukan pada penanaman di lahan. Dosisnya 30 ton/ha. Setelah pupuk dasar dibenamkan, lantas diberi pupuk majemuk NPK sebanyak 750-800 kg/ha. Pupuk NPK dengan perbandingan 15:15:15 itu ditabur merata di seluruh lahan. Standar penanaman pada tomat dengan membuat bedengan setinggi 25 cm yang dilengkapi pula dengan ajir dari bambu sebagai tempat rambatan tanaman tomat.

    Untuk mengatasi gulma seperti rumput, bedengan dapat diberikan mulsa perak hitam. Mulsa tersebut menutupi seluruh bedengan, kecuali lubang tanam. Meski begitu gulma yang mungkin tumbuh di antara bedengan tetap perlu disiangi untuk meminimalisir timbulnya penyakit lantaran gulma menjadi inang.

    Setelah bibit ditanam, lakukan pemupukan susulan dengan pupuk NPK sebanyak 400 kg/ha. Sebab bedengan sudah ditutup mulsa, pupuk tersebut dilarutkan dalam air dan dikocorkan di setiap lubang tanam. Pemberian pupuk hayati dimungkinkan bila memang dikehendaki untuk memperbaiki kondisi tanah agar tanaman lebih mudah menyerap unsur hara. Pupuk susukan berikutnya dengan dosis sama diberikan berselang 25 hari hingga mendekati masa panen saat tanaman berumur 85 hari.

    Musim hujan memang menjadi momok bagi pekebun lantaran di saat ini penyakit leluasa menyerang. Penyakit yang umum menyerang adalah Phytophthora sp. Untuk mengatasinya, lakukan penyemprotan pestisida berbahan aktif mankozeb setiap 3-4 hari, atau bisa lebih singkat 2-3 hari, bergantung tingkat serangan penyakit tersebut.

    Sebaiknya untuk menekan penyakit, perlakuan pestisida dilakukan sejak pembibitan, misalnya dengan mencampurkan pestisida itu pada media tanam. Khusus hama pada tomat yang paling sering menyerang adalah Liriomyza sp. Hama penggorok daun ini dapat diatasi memakai insektisida berbahan aktif abamektin. Hama lain seperti kutu apis dan thrips dapat ditanggulangi memakai insektisida serupa.

    Warsita Default Answered on 05/02/2017.
    Tambahkan komentar

    Your Answer

    Dengan menjawab pertanyaan, Anda setuju dengan privacy policy and terms of service.