Cara Pelihara Belut Di Akuarium
Apakah belut dapat dipelihara di akuarium?
Wita, Solo, Jawa Tengah
Sejatinya, habitat belut Monopterus albus berada di sawah. Upaya pemeliharan belut di luar habitat dapat dilakukan, seperti memindahkan ke media campuran lumpur, jerami, serta kompos. Cara lain dengan memelihara di akuarium. Pemeliharaan di akuarium cukup menguntungkan lantaran pertumbuhan belut lebih mudah dikontrol.
Sejumlah patokan perlu diketahui supaya pemeliharaan belut di akuarium bisa berhasil. Air yang dipakai perlu memiliki pH 7-8, berkadar oksigen terlarut 4-6 mg/L, dan kadar amoniak 0-0,5 mg/L. Suhu air perlu dijaga dalam kondisi hangat pada siang maupun malam hari, pada rentang suhu 28-30 derajat Celcius.
Fluktuasi suhu drastis memicu stres pada belut yang ditandai kemunculan bercak-bercak merah di tubuh. Pada kondisi tersebut belut rentan mati. Sebab itu, akuarium perlu dilengkapi heater untuk menjaga suhu. Sejatinya, kondisi hangat sejalan habitat belut karena sawah berlimpah bahan organik terdekomposisi. Dekomposisi tersebut yang membuat suhu media meningkat dan menjadi hangat. Air akuarium perlu diganti 100% setidaknya dua minggu sekali.
Sebelum masuk ke akuarium, belut perlu dipuasakan minimal 10-12 hari. Hal itu mendorong belut beradaptasi terhadap lingkungan serta perubahan pola makan. Pakan berupa burayak ikan atau ikan kecil lain. Bisa juga cacing tanah bila lebih mudah diperoleh. Dari sejumlah percobaan dari peternak yang terhimpun, pembesaran belut di bak memakai media air bersih, ukuran 10 ekor/kg tercapai dari ukuran 30 ekor/kg dalam tempo 5-6 bulan.