Kegunaan Cabai Jawa

Cabai jawa Piper retrofractum sejak lama dipakai sebagai bahan jamu obat tradisional. Cabai jawa yang memiliki aneka panggilan di tanahair seperti cabean, cabe alas, cabe sula (Jawa), cabi jamo dan cabi solah (Madura), serta cabian (Sulawesi Selatan) itu, mempunyai habitus di ketinggian 0-600 m dpl.

Pemanfaatan cabai jawa, terutama buahnya antara lain untuk memperkuat lambung serta menjadi tonik. Bila pernah mendengar sebutan cabai lempuyangan, itu merupakan kombinasi antara cabai jawa dengan rimpang lempuyangan yang berkhasiat mengobati diare, liver, sampai menghilangkan kelelahan fisik, terutama bagi pekerja dan atlet.

Sebab manfaat berlimpah, cabai jawa juga dipakai pada minuman tradisional seperti bandrek bersama bahan manjur lain seperti jahe dan bunga cengkih. Kombinasi tersebut memunculkan rasa hangat di tubuh hingga menyebabkan tubuh berkeringat. Ibu-ibu yang tengah nifas pun dahulu melumuri perut dengan pasta yang terbuat dari campuran cabai jawa, tawas, polasari, dan bangle.

Khasiat lain yang jarang diketahui adalah manfaat cabai jawa untuk mendatangkan rasa kantuk karena kandungan senyawa piperina. Ini kabar baik bagi penderita insomnia alias sulit tidur. Pun kandungan minyak asiri pada cabai jawa berfaedah melancarkan buang angin alias kentut yang berguna bagi penderita perut kembung. Minyak asiri pada cabai jawa juga terbukti mampu menguatkan lambung sekaligus memperbaiki kinerja organ pencernaan.