Varietas Kedelai Hitam
Berapa banyak varietas kedelai hitam di tanahair yang sudah dibudidayakan? Mohon penjelasannya.
Savitri, Yogyakarta
Kedelai hitam merupakan bahan dasar yang dibutuhkan pada industri kecap karena memberikan kualitas kecap menjadi cokelat kehitaman. Data Muchlish Adie dan Ayda Krisnawati, peneliti Balitkabi, Badan Litbang Pertanian yang disampaikan pada seminar kedelai hitam pada 2012, menyebutkan sejak 1918-2012 telah dilepas 73 varietas kedelai dan 7 varietas di antaranya merupakan kedelai hitam.
Varietas kedelai hitam yang berlimpah pigmen antosianin (senyawa delphinidin-3-monoglucoside dan cyanidin-3-monoglucoside) itu antara lain varietas cikuray, detam 1 dan 2, merapi, serta mallika. Seluruhnya tergolong berumur sedang dengan masa budidaya 80-90 hari dan sudah dibudidayakan pekebun. Contoh varietas mallika (SK Mentan No 78/Kpts/SR.120/2/2007) telah dikembangkan di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Produktivitas kedelai hitam mallika berkisar 1,6-2,9 ton/ha.
Varietas kedelai hitam baru yang dirilis pada 2014 adalah kedelai hitam mutiara 2 dan mutiara 3 (mutiara singkatan mutan unggul teknologi isotop dan radiasi). Keduanya mewariskan darah kedelai hitam varietas cikuray sebagai salah satu tetua. Varietas cikuray merupakan kedelai hitam unggul yang dilepas pada 1992 dan toleran terhadap penyakit karat daun, tetapi produktivitas belum maksimal, rata-rata 1,6-1,7 ton/ha.
Keunggulan lain varietas cikuray adalah mempunyai kandungan protein tinggi mencapai 35% dan 17% lemak. Dasar itu pula yang dipakai peneliti di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Pasarjumat, Jakarta Selatan saat merakit varietas mutiara 2 dan mutiara 3. Mereka mengiradiasi inti sel cikuray memakai sinar gamma berdosis 200 gray. Hasil uji multilokasi memperlihatkan produksi rata-rata mutiara mencapai 2 ton/ha.