Kandang itik dapat dibuat memakai kayu berukuran 5 m x 8 m serta tinggi sekitar 2,5 meter. Dinding kandang bisa memakai bilah-bilah bambu. Dinding kandang minimal tertutup 1/3 dari tinggi kandang. Untuk atap kandang dapat memakai atap fiber atau bahan lain yang mampu menahan air tidak merembes. Bentuk atap kandang mirip atap rumah.

Selanjutnya, di bagian depan kandang dapat dibuatkan teras sepanjang 1,5 meter. Tujuannya sebagai tempat itik berjemur, bermain, makan, serta minum. Khusus tempat minum dibuat berupa selokan selebar 30 cm dengan kedalaman 10-15 cm yang dibikin memanjang membelah bagian tengah teras.

Lantai kandang bisa dibuat dengan 2 alternatif. Pertama, lantai beralas semen (tipe kering) dibuat miring sekitar 20 derajat. Dengan lantai miring itu mempermudah saat membersihkan kandang. Kotoran dan sisa pakan cukup disiram lalu masuk ke saluran pembuangan yang dibuat berupa selokan selebar 10 cm dengan kemiringan sekitar 25-30 derajat sebelum pintu keluar masuk kandang.

Kedua, lantai kandang beralas sekam setebal 10-12 cm (tipe basah). Sekam dapat menghilangkan bau serta meminimalisir risiko telur pecah. Secara berkala setiap 3-4 pekan sekam tersebut dibolak-balik untuk mencegah kondisi lembap yang memicu cendawan serta membuang gas berbahaya bila terjadi proses fermentasi pada lapisan sekam. Khusus lantai teras disemen atau beralaskan batu berpasir. Cara itu dapat mencegah kandang becek dan berbau.