Sebelum pemijahan calon induk maskoki yang dipilih ditaruh di kolam 2 m x 2 m. Populasi 10-15 ekor dengan perbandingan jantan dan betina, 1:2. Pemijahan dapat melalui 2 cara, yakni secara alami dan pengurutan atau stripping. Pada pemijahan alami perlu dipastikan maskoki merasa nyaman dan kolam memiliki temperatur 25-26 derajat Celcius. Dengan kondisi itu betina matang sel telur atau gonad akan melepaskan sel telur dalam waktu 3-8 hari kemudian. Jantan mengikuti dengan mengeluarkan sperma. Pemijahan umum berlangsung pada siang hari.

Pada pemijahan stripping, induk jantan dan betina diurut sehingga hingga sel telur dan sperma keluar berbarengan serta ditampung dalam wadah. Berikutnya setelah sel telur yang dibuahi itu ditaruh di tanaman air seperti Cabomba sp atau Anarchis sp. Tanaman air dapat diganti memakai rafia yang telah diurai mirip ijuk.

Rata-rata tingkat keberhasilan telur menjadi burayak untuk maskoki tidak tinggi, sekitar 10-15% atau setara 400-500 ekor. Persentase itu semakin kecil bila induk betina baru pertamakali kawin karena sebagian besar sel telur infertil.

Peternak atau pehobi yang berupaya memijahkan maskoki harus ketat memperhatikan suhu kolam. Suhu kolam di atas 30 derajat Celcius menyebabkan calon induk menjadi steril sehingga sulit memproduksi sel sperma dan sel telur. Yang lain, sekitar 48 jam selama menunggu telur menetas, pasokan oksigen mesti lancar lantaran oksigen mampu merangsang telur cepat menetas. Tanpa oksigen yang dipasok menggunakan aerator, penetasan telur dapat mundur 3 hari.