Jambu Air Besar Dan Mulus
Saya mengebunkan 25 pohon jambu air cincalo hijau. Bagaimana cara merawat tanaman jambu air agar diperoleh buah besar dan mulus?
Prihantini, Bogor, Jawa Barat
Buah jambu air besar dan mulus dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketersediaan air dan unsur hara, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penjarangan, pembungkusan, dan pemanenan buah.
1. Air dan unsur hara
Ketersediaan air dan hara di tanah perlu diperhatikan sehingga tanaman tidak kekurangan air dan makanan. Air harus tersedia dalam jumlah cukup. Bila kekurangan atau kelebihan air dapat menyebabkan bunga atau buah jambu rontok. Saat musim kemarau, tanaman memerlukan 5-10 liter air per hari. Air itu disiram pada pagi, siang, dan sore hari.
2. Pemupukan
Pupuk yang digunakan untuk tanaman adalah pupuk kandang dan NPK. Jumlah pupuk kandang sekitar 40 kg/tanaman dan diberikan pada awal musim hujan. Pupuk diberikan dengan menaburkan dan mencampurkan tanah di sekitar tanaman (di sekitar batang sampai di garis luar bawah tajuk). Pupuk NPK dengan kandungan P dan K tinggi (1:3:3) diberikan 2 kali setahun pada saat tanaman mulai dewasa, dosis 250 gram setiap pemberian.
Pemupukan pertama dilakukan menjelang tanaman berbunga di awal musim hujan atau di awal musim kemarau. Selanjutnya pemberian NPK kedua dengan N tinggi (2:1:1) dilakukan sebelum pemangkasan kecil atau wiwilan (pascaberbunga). Pemberian dapat dilakukan berbarengan dengan pemberian dolomite bila tanah dalam kondisi asam.
Yang perlu diperhatikan pemberian pupuk NPK tidak boleh sampai menganggu akar tanaman. Sebab, akar yang luka karena pencangkulan saat membenamkan pupuk dapat membuat bunga atau buah rontok. Sebab itu cara terbaik adalah melarutkan pupuk dalam air, lalu mengocorkan di bawah tajuk terluar tanaman.
3. Pengendalian hama dan penyakit
Saat tanaman berbunga, hama biasanya mulai berdatangan. Untuk mengendalikan serangan hama dapat dilakukan penyemprotan insektisida kontak dosis rendah sekitar 1 ml per liter air. Hindari pula tanaman dari serangan hama perusak akar semisal larva sejenis kumbang yang berkembang biak di dalam tanah yang lembap. Gangguan pada akar menyebabkan meningkatnya buah dan bunga yang rontok.
4. Penjarangan buah
Buah berukuran besar dapat diperoleh dengan melakukan penjarangan atau seleksi buah. Penjarangan dilakukan dengan membuang buah yang tidak sempurna pertumbuhannya, bentuk, dan terserang hama. Buah yang dijarangkan berumur 1-2 minggu setelah terjadi pembentukan buah.
Buah yang dipertahankan dipilih yang paling dekat batang pokok. Namun untuk jenis tertentu yang buah keluar di ujung ranting hal itu tidak berlaku. Tiap dompolan hanya maksimal dipelihara 4-5 buah, tergantung besar dan kecilnya tangkai. Pilih buah yang posisinya lurus dari tangkai buah. Meskipun penjarangan dilakukan, buah rontok masih terjadi secara alami sesuai karakter tanaman jambu air umumnya.
5. Pembungkusan buah
Pembungkusan buah dilakukan agar buah mulus, tidak cacat atau berulat akibat serangan lalat buah. Pembungkusan dilakukan 1-2 minggu setelah buah terbentuk buah. Bahan pembungkus ringan dan berwarna gelap seperti kantong plastik. Bagian bawah pembungkus diberi lubang untuk aerasi udara dan agar buah yang rontok bisa langsung jatuh sehingga tidak tertahan dan membusuk dalam kantong. Harap mafhum buah busuk dapat mengundang penyakit.
Pastikan pula bagian atas pembungkus terikat erat agar air hujan tidak merembes ke dalamnya. Pembungkus jangan terlalu sempit supaya proses pembesaran buah tidak terganggu. Pengontrolan dilakukan setiap 2-4 minggu sekali. Bila ada serangan hama langsung disemprot dengan insektisida. Jangan lupa penyemprotan pestisida pada buah dihentikan sekitar 4 minggu sebelum panen
6. Pemanenan Buah
Pemanenan dilakukan bila buah tepat matang (mengkal) karena buah jambu air umumnya cepat rusak. Sebaiknya pemanenan dilakukan secara selektif karena tingkat kematangan jambu air tidak serempak. Pemanena dapat dilakukan setiap 2 hari. Saat memanen, tangkai buah harus ikut terpotong. Sebab bekas potongan dapat merangsang timbulnya cabang baru yang bakal memproduksi buah di musim berikutnya.