Sambung Samping Pohon Kakao
Mohon penjelasan tentang sambung samping untuk peremajaan pohon kakao. Terimakasih
Isnaini, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan
Teknik sambung samping pada pohon kakao merupakan upaya peremajaan pohon kakao yang berproduktivitas rendah. Hal itu dipicu antara lain oleh umur tanaman tua, hama dan penyakit, serta perawatan tidak optimal. Teknik tersebut tingkat keberhasilan di atas 80%.
Pohon kakao menjadi tua ketika berumur di atas 15 tahun. Saat itu produksi pohon menurun. Populasi antara 900-1.000 pohon/ha, rata-rata hanya bisa dipetik 500-600 kg/ha. Padahal dengan populasi seperti itu minimal pekebun dapat memanen 1,5 ton/ha.
Teknik sambung samping terbukti bisa membuat pohon kakao menjadi “remaja” dalam waktu singkat. Tujuh bulan pascasambung, pohon mampu berbunga. Menariknya, pekebun tetap dapat memanen kakao dari batang bawah, walau entres yang disambung belum berproduksi.
Pada proses sambung samping, pekebun perlu cermat memperhatikan kondisi batang bawah dan atas. Batang bawah harus sehat, kulit batang mudah dibuka dengan kambium putih bersih. Entres atau batang atas diambil sepanjang 40 cm bergaris tengah 1 cm dari pohon kakao unggul yang stabil berproduksi serta bebas hama dan penyakit.
Entres itu dipotong menjadi 2 bagian sehingga panjang masing-masing menjadi 20 cm. Pekebun perlu segera menyambung entres tersebut supaya tingkat keberhasilan sambung samping tinggi.
Yang perlu diperhatikan, lakukan sambung samping pada awal musim hujan agar kebutuhan air pohon tercukupi. Tutup titik sambung memakai plastik untuk menghindari rembesan air hujan pada bekas luka sayatan supaya terhindar dari penyakit.