Profil Anda
Default
1
Nilai

Pertanyaan
75

Jawaban
6

  • Kristata, variegata, dan montrose merupakan mutasi ekspresi pada organ tanaman yang melibatkan gen pada tanaman. Variegata, misalnya, terjadi mutasi pada gen pengendali warna tanaman. Pada kristata dan montrose lebih menjurus pada mutasi bentuk tanaman. Dari ketiga mutasi itu, variegata dan kristata berpeluang besar terjadi ketimbang montrose.

    Montrose terjadi karena kelainan gen pengatur bentuk dari sel merismatik, terutama pada titik tumbuh. Montrose merupakan tingkatan paling tinggi dari mutasi lantaran melahirkan bentuk tak beraturan yang parah, bahkan sulit diidentifikasi lagi jenisnya. Sebab nyaris berubah total, sebutan monster pun melekat. Meski demikian fenomena montrose jarang ditemukan, selain pada tanaman hias kaktus.

    Pada kristata mutasi terjadi lantaran sel merismatik membelah secara horizontal rusak. Dampaknya, tanaman tidak mengalami penebalan, tapi akan tumbuh memanjang serta gepeng.

    Mutasi-mutasi itu dapat terpicu oleh sejumlah faktor seperti senyawa kimia bersifat mutagenik, radiasi sinar berenergi tinggi seperti sinar gamma, senyawa kimia bersifat asam hingga perlakuan fisik saat melakukan perbanyakan tanaman. Khusus pada radiasi sinar gamma, mutasi yang terjadi bisa diarahkan untuk memproduksi jenis tanaman unggul.

    • 1522 views
    • 1 answers
    • 0 votes
  • Rumput laut memang mempunyai segudang segudang manfaat. Manfaat rumput laut antara lain untuk industri makanan, industri farmasi, hingga industri tekstil serta kesehatan. Rumput laut yang berserat tinggi tergolong pada kelompok dietary fiber alias serat diet. Serat tinggi tersebut bisa menyerap kolesterol dan lemak di tubuh. Yang lain, kandungan kalsiumnya sangat dibutuhkan pada produk suplemen.

    Alginat pada rumput laut yang memegang kunci. Alginat merupakan polisakarida hasil ekstraksi rumput laut cokelat seperti spesies dari kelompok Sargassum dan Turbinaria yang banyak dijumpai di perairan Indonesia. Rumput laut mengandung sekitar 10-32% alginat tergantung spesies.

    Meski Indonesia berlimpah rumput laut, faktanya Indonesia masih mengimpor alginat dari sejumlah negara seperti Tiongkok. Setidaknya 2.000-2.500 ton alginat diimpor. Harga lebih murah membuat impor itu berjalan. Harap mafhum alginat lokal harganya berkisar Rp180.000-Rp200.000/kg. Produk impor jauh dibawah nilai itu dengan kualitas lebih baik. Ini tantangan bagi pelaku yang akan menerjuni produksi alginat.

    Di dunia, pemanfaatan alginat mayoritas untuk industri tekstil (untuk printing, red) yang mencapai 50%. Sisanya, 30% terserap oleh industri pangan dan 20% oleh aneka industri.

    • 1091 views
    • 1 answers
    • 0 votes
  • Sidat ukuran glass yang berbobot sampai 1 gram/ekor dapat dipelihara kolam atau akuarium yang memiliki kadar oksigen terlarut setidaknya 5 ppm. Umumnya biang kerok kematian glass eel tersebut salinitas air, selain cara penangkapan pada saat glass eel tersebut akan dipelihara. Glass eel butuh salinitas sekitar 5-6 ppm. Untuk memperoleh hal itu, setiap liter air dapat diberi ¼ sendok makan garam.

    Sidat ukuran glass biasanya dipelihara selama 55-60 hari sebelum memasuki ukuran elver. Pada saat sortasi ukuran elver, kadar salinitas di kolam baru dikurangi menjadi ¼ sendok teh untuk setiap 1 liter air. Selain itu derajat keasaman (pH) air juga perlu dicermati. Pada ukuran glass eel dan elver, pH air terbaik adalah mendekati netral, 7. Bila pH terlalu tinggi, gunakan daun ketapang kering untuk menurunkan derajat keasaman air.

    Tingkat kelulusan hidup juga dipengaruhi oleh pakan. Pakan yang diberikan pada ukuran glass eel adalah artemia. Artemia biasanya ditetaskan terlebih dahulu dengan merendam induk artemia selama 24 jam. Artemia yang menetas serta sehat akan mengapung.

    Pakan alami itu diberikan dosis 6-7 sendok makan untuk populasi 1 kg glass eel setiap per hari. Pemberian artemia berlangsung selama 4-5 hari sebelum diganti memakai cacing darah atau cacing sutera selama 1 pekan. Berikutnya sidat dapat diberikan pakan pelet yang disesuaikan ukuran mulut sampai mencapai ukuran elver (bobot 4-5 gram/ekor).

    • 1882 views
    • 1 answers
    • 0 votes
  • Ikan nila nirwana (nila ras wanayasa) III merupakan pengembangan dari seri nila nirwana I (2006) dan nila nirwana II (2011). Nila nirwana III yang merupakan hasil pemuliaan Balai Pengembangan Budidaya Ikan Nila dan Mas (BPBINM) di Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat (sebelumnya bernama Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wanayasa, red) itu memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan para pendahulunya.

    Nila nirwana III yang dirilis sebagai varietas unggul berdasarkan Keputusan Menteri KKP No 28/KEPMEN-KP/2016 tersebut mempunyai pertumbuhan 23,41% lebih cepat dibandingkan nila nirwana II dengan konversi pakan (FCR) yang lebih rendah 27,66%, bila dipelihara di kolam berair tenang pada pengujian multisistem. Persentase itu tidak berbeda jauh bila Oreochromis niloticus yang dapat mencapai panjang tubuh di atas 20 cm itu dipelihara oleh peternak di kolam air deras serta keramba jaring apung (KJA).

    Yang menarik pemeliharaan di KJA bahkan menunjukkan pertumbuhan hingga 30% lebih cepat dengan FCR jauh lebih rendah 35%. Itu artinya di KJA, ikan bercorak abu-abu tersebut mampu pula memanfaatkan ketersediaan pakan alami lantaran nila memang bersifat omnivora alias pemakan segala.

    Nila nirwana III yang memiliki ukuran kepala sedikit lebih kecil dibandingkan nila nirwana II sehingga terkesan bersosok kecil itu, mempunyai karkas cukup tinggi. Sebagai filet, misalnya, persentase karkas bisa mencapai 39%. Nila nirwana III yang fekunditasnya mencapai 3.000 telur itu memang layak dibudidaya lantaran memiliki citarasa daging gurih serta terasa kenyal. Ini disukai konsumen

    Bibit atau induk nila nirwana III dapat Anda diperoleh di Balai Pengembangan Budidaya Ikan Nila dan Mas (BPBINM) di Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat.

    • 3876 views
    • 1 answers
    • 0 votes
  • Kulit rambutan Nephelium lappaceum memiliki senyawa antioksidan golongan flavonoid seperti geraniin dan corilagin. Riset Arifia Kusuma Dewi, Umie Lestari, dan Sri Rahayu Lestari dari Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang membuktikan senyawa pada kulit rambutan tersebut bisa meminimalisir kerusakan hati penderita obesitas akibat stres oksidatif karena radikal bebas.

    Stres oksidatif tersebut terjadi akibat tubuh lemah dalam usaha menetralisasi radikal bebas. Pada penderita obesitas, asupan makan yang tidak sebanding dengan pengeluaran energi memang memicu terjadinya peningkatan radikal bebas di tubuh.

    Stres oksidatif itu pula memicu beragam penyakit degeneratif seperti penyempitan pembuluh darah (atherosklerosis), parkinson, alzheimer, stroke, jantung, diabetes mellitus, kanker, serta penuaan dini. Senyawa flavonoid pada kulit rambutan diduga mampu menghambat proses peroksidasi lipid pada tahap inisiasi sehingga radikal bebas pun tidak berkembang menjadi radikal bebas yang baru. Semua itu diukur melalui pengukuran kadar malondialdehyde (MDA). Jumlah MDA menjadi indikator kerusakan sel atau jaringan akibat peningkatan aktivitas peroksidasi lipid.

    Khasiat lain kulit rambutan adalah mengobati disentri. Caranya? Cacah 10 kulit rambutan dan merebusnya dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Air rebusan tersebut diminum sehari 2 kali, masing-masing sebanyak 1 gelas. Pun manfaatnya untuk mencegah penyakit hati. Caranya dengan mengeringkan kulit rambutan (pilih berwarna merah pekat) selama 3-5 hari atau benar-benar kering, lantas menumbuknya hingga halus. Konsumsi dengan menyeduhnya seperti kopi sebanyak 1 sendok makan saban hari.

    • 2074 views
    • 1 answers
    • 0 votes
  • Bonsai gaya tertiup angin disebut fukinagashi. Penampilan gaya itu terlihat dengan batang miring, nyaris jatuh menyentuh tanah. Bonsai gaya tertiup angin memang tampil mempesona dan bermakna semangat juang dan serta keinginan untuk maju. Bonsai gaya tertiup angin atau wind swept diadopsi oleh pebonsai dari sosok pepohonan di tepian pantai yang dahan dan rantingnya mengarah pada satu sisi lantaran terpapar angin. Karakter itu yang kemudian dijabarkan oleh para pebonsai.

    Tidak semua jenis pohon dapat dibuat bonsai gaya tertiup angin. Syarat utama pohon adalah berbatang dan berakar lentur, tidak berbatang besar, serta berdaun kecil seperti karakter asli pohon tertiup angin di alam. Jenis pohon yang dipakai umumnya berhabitat pantai seperti cemara buaya Juniperus horisontalis, cemara duri Juniperus rigida, cemara udang Casuarina equisetifolia, dan santigi Pemphis acidula.

    Bonsai gaya tertiup angin dapat diperoleh dengan training pengawatan batang cabang dan ranting sejak dini. Pengawatan bertujuan untuk membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai arah yang diinginkan. Lilitan kawat di pangkal bawah batang dikaitkan dengan lubang pot agar tanaman tumbuh kokoh. Biarkan dahan tumbuh di sisi kiri maupun kanan. Jika ingin menciptakan kesan tertiup angin ke arah kiri, maka dahan dan ranting yang tumbuh di sisi kanan juga harus dibelokkan ke sisi kiri. Begitu pun sebaliknya.

    Dalam proses pengawatan, perlu cermat supaya kambium pohon tidak rusak. Pengawatan tidak boleh ketat, sebab akan melukai kulit batang. Pun tidak terlalu longgar karena memberikan hasil jelek. Setidaknya perlu waktu 5-6 tahun  untuk membentuk bonsai gaya tertiup angin.

    Tingkat derajat kemiringan batang bergantung kepada pebonsai, sepanjang tetap menimbulkan keindahan. Yang perlu diingat, hindari pertumbuhan pohon yang tegak lurus atau sejajar dengan pot karena secara estetika akan mengurangi keindahan.

    Sebab batangnya miring, penempatan bonsai gaya tertiup angin di pot harus tepat. Agar terlihat seimbang, penanaman sebaiknya di sebelah kanan dari garis tengah pot, bila batangnya condong ke kiri. Sebaliknya, jika batang dan cabangnya condong ke kanan, maka penanamannya di sebelah kiri.

    • 4079 views
    • 1 answers
    • 0 votes